Kesempatan menambah pintar otak anak tidak datang dua kali. Sejak masih di kandungan ibu, agar tumbuh penuh, otak anak membutuhkan makanan sehat. Khususnya pada dua tahun pertama “masa tahun emas” anak, menu yang ibu beri menentukan nasib otak anak. Bila gagal terpenuhi pada masa itu, tak tersedia lagi waktu mengoreksinya di kemudian hari. Dan, makanan sehat di meja makan rumah tidak harus berharga tinggi. Jangan pernah sampai kekurangan protein. Pertumbuhan otak paling laju dimulai sejak dalam kandungan ibu. Arti betapa pentingnya otak tercermin pada ukuran lingkar kepala bayi yang mencapai seperempat tinggi badannya, dibanding setelah dewasa yang cuma seperdelapan tinggi saja.
Ibu hamil yang piring makannya rendah protein, tak utuh tumbuh otak bayi yang dikandungnya. Sama buruknya bila sampai umur 2 tahun anak tidak dicukupi kebutuhan proteinnya. Bukan semata takarannya, terlebih ditentukan pula oleh seperti apa kualitas protein pilihan masakan ibu yang tersaji. Susu dan telur menu andalan anak. Bayi dan anak membutuhkan 2-3 gram protein untuk setiap kilo berat badan atau rata-rata 25 gram seharinya. Setelah dewasa cukup 1 gram saja per kilo berat badan. Itu berarti di meja makan, ayah dan orang dewasa layak mengalah mendahulukan agar piring nasi anak cukup tauk proteinnya.
Selain susu, telur, daging, ikan, tahu, dan tempe, sayur-mayur pun mengandung protein juga. Namun, tubuh butuh lebih banyak protein hewani dari pada protein nabati. Rata-rata menu orang Indonesia hanya 60 persen nilai protein hewaninya. Namun, tak pula sekadar terpenuhi porsinya, kecukupan asupan protein berkualitas menentukan sempurna tidaknya otak anak bertumbuh.
Kualitas protein masing-masing jenis makanan ditentukan oleh kandungan asam-amino yang membentuknya. Dikenal 20 jenis asam-amino, 8 di antaranya esensial (tak bisa dibuat tubuh) merupakan bahan bangunan yang merancang ribuan variasi jenis sumber makanan berprotein. Variasi asam-amino dalam protein telur tak sama dengan dalam protein daging, apalagi dengan jagung, atau kacang.
Tidak semua makanan berprotein lengkap asam-aminonya. Kandungan asam-amino telur, disusul susu, tergolong paling lengkap. Maka, telur dan susu, sumber protein utama. Terlebih untuk membangun otak yang sempurna, asam amino bukan saja perlu lengkap, melainkan terpenuhi pula kedetapan asam amino esensialnya.
Otak butuh ikan taut juga. Selain cukup protein, otak butuh dua jenis lemak (asam lemak bebas) EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (decosahexaenoic acid). Keduanya banyak terkandung dalam omega-3 minyak ikan taut (cod, hering, salmon, makerel, kerang, plankton). Otak butuh juga omega-6 banyak dalam minyak kelapa, bunga matahari, dan jagung. Omega-3 dan omega- 6 bersifat esensial, atau harus dipasok dari makanan. Sedang kebutuhan omega-9 disediakan oleh tubuh sendiri.Omega-3, omega-6, dan omega-9 tergolong lemak tak jenuh majemuk PUFA (polyunsaturated fatty acids) yang menyehatkan tubuh.
Mengenal menu ikan sejak kecil. Tabu makan ikan dianggap bikin cacingan, dan meja makan keluarga gagal membangun selera anak pada menu ikan, menambah buruk nasib otak anak. Anak perlu diperkenalkan menu ikan sejak mulai diberi nasi tim.
Tak ada alasan anak menolak amisnya ikan bila dapur ibu elok mengolah sajian citarasa ikan. Menyerah saja gagal membangun selera makan anak pada menu ikan, berarti hari depan briliannya otak anak batal dibangun. Perjalanan pertumbuhan saraf dan otak (myelinisasi) masih terus berlangsung sampai usia 20-an. Kehadiran susu dan telur selanjutnya yang akan tutus melengkapi.
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |